BiOInFORMaTiKa
PENGERTIAN BIOINFORMATIKA
Bioinformatika adalah
ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola
dan menganalisis informas biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode
matematika,statistika dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah
biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam
amino serta informasi yang berkaitan dengannya. Contoh topik utama bidang
ini meliputi basis data untuk mengelola informasi biologis, penyejajaran
sekuens (sequence alignment), prediksi struktur untuk meramalkan bentuk
struktur protein maupun struktur sekunder RNA, analisis
filogenetik, dan analisis ekspresi gen.
SEJARAH BIOINFORMATIKA
Bidang
ini mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika, dan
informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis, terutama dengan
menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan
dengannya. Contoh topik utama bidang ini meliputi basis data untuk mengelola
informasi biologis, penyejajaran sekuens (sequence alignment), prediksi
struktur untuk meramalkan bentuk struktur protein maupun struktur sekunder RNA,
analisis filogenetik, dan analisis ekspresi gen (Attwood, T.K., dan D.J.
Parry-Smith. 1999. ).
Istilah bioinformatics mulai
dikemukakan pada pertengahan era 1980-an untuk mengacu pada penerapan komputer
dalam biologi. Namun demikian, penerapan bidang-bidang dalam bioinformatika
(seperti pembuatan basis data dan pengembangan algoritma untuk analisis sekuens
biologi) sudah dilakukan sejak tahun 1960-an (Attwood, T.K., dan D.J.
Parry-Smith. 1999. ).
Kemajuan
teknik biologi molekuler dalam mengungkap sekuens biologis dari protein (sejak
awal 1950-an) dan asam nukleat (sejak 1960-an) mengawali perkembangan basis
data dan teknik analisis sekuens biologis. Basis data sekuens protein mulai
dikembangkan pada tahun 1960-an di Amerika Serikat, sementara basis data
sekuens DNA dikembangkan pada akhir 1970-an di Amerika Serikat dan Jerman (pada European
Molecular Biology Laboratory, Laboratorium Biologi Molekular Eropa). Penemuan
teknik sekuensing DNA yang lebih cepat pada pertengahan 1970-an menjadi
landasan terjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang berhasil diungkapkan pada
1980-an dan 1990-an, menjadi salah satu pembuka jalan bagi proyek-proyek
pengungkapan genom, meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan dan analisis
sekuens, dan pada akhirnya menyebabkan lahirnya bioinformatika (Attwood, T.K.,
dan D.J. Parry-Smith. 1999. ).
Perkembangan
internet juga mendukung berkembangnya bioinformatika. Basis data bioinformatika
yang terhubung melalui Internet memudahkan ilmuwan mengumpulkan hasil
sekuensing ke dalam basis data tersebut maupun memperoleh sekuens biologis
sebagai bahan analisis. Selain itu, penyebaran program-program aplikasi
bioinformatika melalui Internet memudahkan ilmuwan mengakses program-program
tersebut dan kemudian memudahkan pengembangannya (Attwood, T.K., dan D.J.
Parry-Smith. 1999)
CABANG - CABANG YANG
TERKAIT DENGAN BIOINFORMATIKA :
1.Biophysics
Sebuah
bidang interdisipliner yang mengalikasikan teknik-teknik dari ilmu
Fisika untuk memahami struktur dan fungsi biologi (British Biophysical
Society).
2.Computational
Biology
Computational
biology merupakan bagian dari Bioinformatika (dalam arti yang paling luas)
yang paling dekat dengan bidang Biologi umum klasik.
3.Medical
Informatics
Menurut
Aamir Zakaria [ZAKARIA2004] Pengertian dari medical
informatics adalah “sebuah disiplin ilmu yang baru yang didefinisikan
sebagai pembelajaran, penemuan, dan implementasi dari struktur dan algoritma
untuk meningkatkan komunikasi, pengertian dan manajemen informasi
medis.” Medical informatics lebih memperhatikan struktur dan
algoritma untuk pengolahan data medis, dibandingkan dengan data itu sendiri.
4.Cheminformatics
Cheminformatics adalah
kombinasi dari sintesis kimia, penyaringan biologis, dan pendekatan data-mining
yang digunakan untuk penemuan dan pengembangan obat (Cambridge Healthech
Institute’s Sixth Annual Cheminformatics conference).
5.Genomics
Genomics adalah
bidang ilmu yang ada sebelum selesainya sekuen genom, kecuali dalam bentuk yang
paling kasar.
6.Mathematical
Biology
Mathematical
biology juga menangani masalah-masalah biologi, namun metode yang
digunakan untuk menangani masalah tersebut tidak perlu secara numerik dan tidak
perlu diimplementasikan dalam software maupun hardware.
7.Proteomics
Istilah
proteomics pertama kali digunakan untuk menggambarkan himpunan dari
protein-protein yang tersusun (encoded) oleh genom.
8.Pharmacogenomics
Pharmacogenomics
adalah aplikasi dari pendekatan genomik dan teknologi pada identifikasi dari
target-target obat. Contohnya meliputi menjaring semua genom untuk penerima
yang potensial dengan menggunakan cara Bioinformatika
9.Pharmacogenetics
Pharmacogenetics adalah
bagian dari pharmacogenomics yang menggunakan metode
genomik/Bioinformatika untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan genomik,
contohnya SNP (Single Nucleotide Polymorphisms), karakteristik dari profil
respons pasien tertentu dan menggunakan informasi-informasi tersebut untuk
memberitahu administrasi dan pengembangan terapi pengobatan.
Beberapa
aplikasi bioinformatika
1.Transformasi
sekuen menjadi informasi genetik.
Intinya
adalah menjual data, dalam bentuk gen komplit, atau fragmen, yang dapat
digunakan oleh pihak lain untuk mencari potensi terhadap gen tersebut.
2.Pasien
sebagai komoditas
Pasien
dengan kecenderungan terhadap penyakit tertentu dapat diketahui, sehingga mudah
sekali bagi perusahaan oba untuk menawarkan produknya.
3.Mencari
potensi gen
Potensi
dari sebuah gen sangat beragam, bergantung pada ekspresi gen tersebut. Aplikasi
lebih lanjut dapat berupa transgenik, terapi genetik, atau berbagai rekayasa
dan pemanfaatan geneik lainnya.
sumber :